Kasus remaja yang mengalami kerusakan paru-paru akibat berteriak keras saat menonton konser menyoroti risiko kesehatan yang jarang diketahui oleh banyak orang. Kondisi ini dikenal sebagai pneumotoraks, yaitu penumpukan udara di rongga pleura yang menyebabkan paru-paru kolaps. Meskipun umumnya disebabkan oleh cedera fisik atau penyakit paru-paru, pneumotoraks juga dapat terjadi akibat tekanan mendadak pada paru-paru, seperti berteriak terlalu keras.
Apa Itu Pneumotoraks?
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara terakumulasi di ruang pleura, ruang antara paru-paru dan dinding dada, yang menyebabkan paru-paru mengempis sebagian atau seluruhnya. Kondisi ini dapat terjadi secara spontan atau akibat trauma. Pneumotoraks spontan primer biasanya terjadi tanpa adanya penyakit paru-paru yang mendasari, sementara pneumotoraks spontan sekunder terjadi pada individu dengan penyakit paru-paru seperti PPOK, asma, atau fibrosis kistik.
Penyebab Pneumotoraks Akibat Bersiul atau Berteriak Keras
Aktivitas seperti berteriak keras, bernyanyi dengan nada tinggi, atau bahkan bersiul dapat menyebabkan peningkatan tekanan mendadak dalam alveoli paru-paru. Pada beberapa kasus, tekanan ini dapat menyebabkan pecahnya bleb atau bula—kantung udara kecil di permukaan paru-paru—yang kemudian mengakibatkan udara bocor ke dalam rongga pleura dan menyebabkan pneumotoraks. Kasus serupa pernah dilaporkan pada seorang pria di Tiongkok yang mengalami pneumotoraks setelah menyanyikan 10 lagu bernada tinggi secara berturut-turut saat karaoke.
Gejala dan Penanganan
Gejala pneumotoraks meliputi nyeri dada tiba-tiba, sesak napas, dan perasaan tidak nyaman. Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala-gejala ini setelah berteriak keras atau aktivitas serupa, segera cari pertolongan medis. Penanganan pneumotoraks bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya, mulai dari observasi dan pemberian oksigen hingga prosedur invasif seperti pemasangan selang dada untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura.
Pencegahan
Untuk mencegah risiko pneumotoraks akibat tekanan mendadak pada paru-paru, disarankan untuk:
- Menghindari berteriak atau bernyanyi dengan nada tinggi secara berlebihan, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit paru-paru atau perokok aktif.
- Melakukan pemanasan vokal sebelum bernyanyi untuk mempersiapkan paru-paru dan pita suara.
- Menghindari aktivitas fisik yang berat secara tiba-tiba tanpa persiapan yang memadai.
Kesadaran akan risiko ini penting, terutama bagi mereka yang sering menghadiri konser atau terlibat dalam aktivitas yang memerlukan penggunaan suara secara intensif. Menjaga kesehatan paru-paru dengan tidak merokok, berolahraga secara teratur, dan menghindari paparan polusi udara juga merupakan langkah pencegahan yang efektif.